BANGKALAN, - Danramil 0829-01/Kota Bangkalan, Kapten Caj Siswanto memperkenalkan hasil penelitian otodidaknya dengan nama “NEW BACTER” pada acara malam Tera’ Bulan (Terang Bulan) di depan PJ. Bupati Bangkalan, Forkopimda Bangkalan serta undangan kehormatan lainnya di pendopo Agung Kabupaten Bangkalan pada Jumat (24/11/2023) malam.
Dalam penjelasannya, Danramil 0829-01/Kota Bangkalan, Kapten Caj Siswanto menceritakan ihwal penemuan “New Bacter” tersebut bermula pada tahun 2009 yang lalu. “Bermula pada tahun 2009, kami berkolaborasi dengan rekan kami yang semuanya lulusan dari pondok pesantren Gontor dan IPB (Institut Pertanian Bogor), pada saat itu kami ingin membuat pupuk organik cair. Dalam perkembangannya, saya tertarik untuk berubah dari pupuk organik cair yang sifatnya itu berasal dari kotoran, dengan bahan dasarnya adalah Bakteri. Sehingga saya belajar secara otodidak melalui Mbah Gogel (Google), kemudian untuk pengujian labnya ke Unibra Malang, dan bermacam-macam buku saya pelajari sehingga sampai menemukan bagaimana cara mencari bakteri pengurai yang baik, kemudian cara perkembangbiakannya. Kemudian menggabungkan sekian macam bakteri ini menjadi satu tapi tidak ada yang kontra atau bertengkar atau mati.” Papar Kapten Caj Siswanto menceritakan kesulitannya.
“Dari perjalanan waktu, pengujian dan bermacam-macam percobaan, akhirnya kami berhasil mendapatkan hasil seperti ini (New Bacter). Bakteri untuk mengatasi limbah di rumah makan, restoran maupun mall yang menghasilkan limbah-limbah organik cair.” Ujarnya.
Kapten Caj Siswanto, mengutarakan bahwa ada beberapa restoran besar di Surabaya yang telah menggunakan New Bacter sejak tahun 2012 yang lalu. “Untuk New Bacter yang kecil ini, untuk mengurai limbah sederhana yang ada di rumah tangga kita atau limbah domestik yang kita hasilkan sehari-hari.” Sambungnya.
Baca juga:
Kunjungan Konjen Australia ke RSUB
|
Kapten Caj Siswanto yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Koramil (Danramil) 0829-01/Kota Bangkalan ini mengaku membuat Formula yang berasal dari bakteri ini akan digunakan sebagai aktivator penguraian limbah organik.
“Limbah organik itu ada yang padat dan ada yang cair. Untuk limbah padat, contohnya adalah sampah dan yang cair itu sisa pembuangan limbah olahan baik di restoran, rumah makan, hotel dan lainnya yang dikumpulkan menjadi satu.” Tuturnya.
Menurut Kapten Caj Siswanto, “Untuk penanganan pengolahan limbah yang menggunakan New Bacter, setelah dibuat sistem pengolahan limbahnya sedemikian rupa, instalasinya, satu tutup New Bacter di campur dengan 1 liter air kemudian di semprotkan pada limbah padat atau sampah dan kemudian ditutup, maka pada waktu 7 sampai 10 hari setelah terjadinya dekomposisi, sampah organik tersebut akan berubah menjadi tanah. Selama proses tersebut, tidak ada bau, tanpa bau.” Pungkasnya.
(Pendim_0829)