BANGKALAN, - Dalam suasana kehangatan Halalbihalal, Majelis Musyawarah Masyarakat Bangkalan (M3B) mengadakan acara silaturrahim di Kelurahan Mlajah, Kota Bangkalan, pada tanggal 23 April yang lalu. Acara tersebut bukan hanya sekadar ritual tahunan, tetapi juga menjadi panggung bagi M3B untuk bersama-sama merenungkan dan merencanakan masa depan Bangkalan, sebuah kota dengan potensi besar di Pulau Madura.
Baca juga:
Tony Rosyid: Berebut Warga NU
|
Mashuri (berkopyah hitam) saat pers rilis, Minggu (05/05/2024)
Dalam kegiatan yang dihadiri oleh berbagai kalangan masyarakat, termasuk perwakilan organisasi kemasyarakatan, ulama, akademisi, pengusaha, dan tokoh masyarakat, M3B mengambil kesempatan untuk mendengarkan aspirasi serta pandangan-pandangan yang terkait dengan perkembangan Bangkalan saat ini dan masa yang akan datang. Dari diskusi yang berlangsung, terpancarlah kesadaran bersama bahwa Bangkalan memerlukan pemimpin yang kuat, visioner, dan mampu menggerakkan semua lapisan masyarakat untuk bersama-sama membangun daerah tersebut.
Dalam konteks ini, Sekretaris M3B, Harun Al Rasyid, melalui Mashuri pada Minggu (05/05/2024) kepada Jurnalis yang hadir, menggarisbawahi pentingnya melibatkan masyarakat dalam upaya membangun Bangkalan. Harun menyatakan bahwa Bangkalan memiliki potensi besar yang belum sepenuhnya dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, pemilihan kepala daerah yang tepat, yang memiliki visi kuat dan komitmen untuk kemajuan Bangkalan, menjadi suatu keharusan.
“Dalam upaya mencari sosok pemimpin yang sesuai dengan kriteria tersebut, M3B telah melakukan kajian mendalam dan berdiskusi dengan berbagai kalangan. Hasilnya, nama KH Imam Bukhori Kholil muncul sebagai sosok yang memenuhi kriteria tersebut. Ra Imam, begitu ia akrab dipanggil, adalah seorang ulama moderat dan egaliter yang memiliki kedekatan dengan berbagai lapisan masyarakat. Kualitas intelektualnya yang mumpuni serta visi kuatnya untuk membangun Bangkalan yang lebih baik menjadikannya pilihan yang sangat diapresiasi oleh M3B.” Paparnya.
Lebih lanjut, Mashuri menyampaikan bahwa Harun Al Rasyid menjelaskan dukungan terhadap Ra Imam bukan semata-mata berdasarkan popularitasnya, tetapi juga atas dasar elektabilitasnya yang tinggi di masyarakat Bangkalan.
“Dengan jejak rekam yang signifikan dalam kontestasi politik sebelumnya, Ra Imam dianggap sebagai sosok yang mampu menggerakkan masyarakat dan menjembatani kebutuhan serta aspirasi mereka.” Sambungnya.
Namun, M3B bukanlah satu-satunya pihak yang memberikan dukungan kepada Ra Imam. Partai politik juga turut memperkuat barisan dalam mendukungnya. Salah satunya adalah Golkar Jatim, yang mengarahkan dukungannya kepada Ra Imam sebagai bentuk pengakuan atas kebutuhan akan kepemimpinan yang berkualitas di Bangkalan.
Menurut Mashuri, Harun Al Rasyid yang menjabat sebagai Wakil Ketua Golkar Jatim ini menyampaikan bahwa dukungan terhadap Ra Imam tidaklah terlepas dari kecenderungan masyarakat Bangkalan yang masih menginginkan sosok ulama atau kiai sebagai pemimpin.
Baca juga:
Tony Rosyid: Pemilu Ditunda? No Way!
|
“Namun, lebih dari itu, dukungan tersebut juga didasarkan pada keyakinan bahwa Ra Imam mampu menjadi pemimpin yang melayani masyarakat dengan baik, bukan sekadar mencari kekuasaan untuk dirinya sendiri.” Pungkasnya.
Pilkada Bangkalan 2024-2029 tidak hanya menjadi ajang politik biasa, tetapi juga momen penting dalam menentukan arah pembangunan daerah tersebut. Dengan dukungan yang kuat dari berbagai pihak, diharapkan Ra Imam dapat menjadi pionir dalam membawa Bangkalan menuju masa depan yang lebih cerah, lepas dari bayang-bayang predikat daerah miskin ekstrim yang telah melekat begitu lama.